Menghitung rasio
menjalankan usaha
I.
Anlisis asas keuangan
Faktor
yang menyebabkan kegagalan sebuah usaha baru, yaitu :
§ Wirausahawan tidak memiliki
pengetahuan yang komprehensif tentang pasar yang akan dimasuki
§ Wirausahawan tidak memiliki
pengetahuan yag komprehensif tentang syarat teknis usaha yang dijalankan
§ Wirausahawan tidak memiliki
pengetahuan yang komprehensif tentang aspek finansial
§ Tidak adanya keunikan dari
produk yang ditawarkan oleh wirausahawan
§ Kurangnya pemahaman
wirausahawan tentang aspek-aspek hukum yang terkait dengan usaha yang
dijalankan
Wirausahan
perlu melakukan evaluasi peluang peluang usaha, evaluasi peluang usaha sering
disebut dengan studi kelayakan. 4 tahapan dalam melakukan studi kelayakan
usaha, yaitu :
§ Pembentukan tim kerja
§ Penelusuran data dan
informasi
§ Analisis data dinformasi
§ Pembuatan laporan
2. Aspek kajian dalam evaluasi
peluang usaha
1. Aspek teknis
Persyaratan yang dibutuhkan untuk memproduksi produk :
§ Kebutuhan lahan dan peralatan
serta mesin produksi
§ Bahan yang diperlukan, baik
jumlah maupun kualitas serta pengadaan dan cara pembayaran
§ Proses produksi
§ Lakukan proses priJumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi
§ tata letak mesin dan alat agar proses produksi
dapat berjalan efektif dan efesien
2. aspek pasar
hal yang harus dianalisis dlam aspek pasar :
a. analisis kondisi aspek pasar
§ perkembangan permintaan dan
penawaran produk
§ perkembangan harga pada
periode yang lalu
§ karakteristik konsumen yang
dituju (demografis; usia,tempat tinggal,dll) dan gaya hidup
§ kebijakan pemerintah terkait dengan bidang
usaha
b. Estimasi kondisi pemasaran
dimasa yang akan datang
Tentang perubahan tingkat permintaan dan penawaran, perubahan selera
konsumen, perubahan kebijakan
c. Estimasi potensi pasar
Menghitung potensi penerimaan berdasarkan jumlah pembelajaan yang
dilakuan ole konsumen
3. Aspek finansial
a. Analisis kebutuhan modal
§ Analisis kebutuhan modal
untuk aset tetap
§ Analisis kebutuhan modal
untuk kegiatan pra operasional
§ Analisis kebutuhan modal
kerja
§ Uang kas yang harus disediakan
untuk pembayaran upah karyawan
b. Analisis kebutuhan biaya
usaha
Meliputi biaya prouksi,biaya ovrhead administrasi,biaya
pemasaran,penyusutan dan bunga. Mempermudah analisis umumnya biaya usaha yang
dikelompokan menjadi biaya tetap (biaya
yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah output yang diproduksi)dan biaya
variabel (biaya yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah output yang diproduksi)
c. Analisis rugi laba usaha
Menggambarkan penerimaan,pengeluaran (biaya), dan laba/rugi perusahaan dalam periode
tertentu.
4. Aspek organisasional
Persyaratan tentang kualifikasi dan
jumlah SDM yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha.
5. Aspek persaingan
Jumlsh pesaing,kekuatan dan kelemahan
dati pesaing yang ada dipasar.
II.
Perkiraan biaya opersi
Biaya oprasi adalah biaya yang harus
dikeluarkan untuk modal kerja dan pengelolaan toko untuk setiap bulannya. Biaya
yang diperhitungkan meliputi :
1. Modal kerja
2. Biaya pengelolaan toko/bulan
Analisis
kelayakan usaha
Untuk mengukur dan menilai keelihat kelayakan dapat
dilakukan dengan melihat kekuatan pasar dan aspek keuangan.
Menganalisis perhitungkan arus kas, perhitungan ini
sangat penting karena perputaran uang mampu membiayai kegiatan operasional
toko, mampu mengembalikan pinjaman yang dipergunakan untuk investasi usaha.
III.
Produk
Proses produksi untuk meningkatkan
nilai dan faedah sehingga lebih berguna bagi kehidupan manusia dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Produksi menurutDrs. Arifin Chainago “segala kegiatan yang mempertinggi faedah barang,
secara langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia”.
Kegiatan yang dapat mempertinggi nial
barang :
§ Pemberian bungkus
§ Pemberian merek
§
Distribusi
§
Penyimpanan
§ Penggunaan tenaga kerja
Produk tidak hanya berbentuk
fisik saja tetapi terdiri dari atribut-atribut (komponen) yang menjadi satu
kesatuaan pelayanan goodwill dan tenaga kerja. Secara konseptual produk
meliputi :
§ Barang
§ Kemasan (pembungkus)
§ Merek
§ Pelayanan
§ Harga
§ Jaminan
IV.
Klasifikasi produk
Produk dapat di klasifikasi
menjadi 3 kelompok :
a.
Berdasarkan bentuknya
§
Barang
Berwujud secara fisik : dilihat dan diraba dengan baik
bergerak maupun tidak bergerak. Barang dibagi 2kelompok yaitu; barang yang
tahan lama (durable goods), barng yang tidak tahan lama (non durable goods)
§
Jasa
Pelayanan/aktifitas, manfaat yang ditawarkan untuk dijual
(biro jasa, konsultan, salon, pendidikan dll)
b.
Berdasarkan klasifikasinya
§
Barang konsumsi
Barang yang diperlukan oleh konsumen akhir baik secara
perorangan maupun rumah tangga. Terdiri dari :
Barang conviniencBarang yang diperlukan oleh konsumen akhir
baik secara perorangan maupun rumah tangga. Terdiri dari :
1.
Barang convinience
Barang kebutuhan sehari-hari yang frekuensi pembeliannya
tinggi dan barang bersifat umum (sabun, pasta gigi, bumbu masak dll)
Barang convinience menurut Fandy
Tjiptono dibagi menjadi 3 :
·
Stoples, barang yang dibeli secara rutin (sabun cuci)
·
Impulse goods, barang yang dibeli tanpa perencanaan/usaha
untuk mencarinya (coklat, permen, surat kabar, tabloit dl)
·
Emergency goods, barang yang dibeli saat kebutuhan mendesak
(jas hujan, topi, obat-obatan dll)
·
2.
Barang shopping
Barang kebutuhan sehari-hari dan untuk memilikinya perlu
pertimbangan dan seleksi berdasarkan kriteria teetentu (harga, model, warna,
ukuran, kualitas) contoh ; alat dapur, pakaian, lemari es, dll.
Barang shopping dibagi 2 :
·
Barang shopping homogen
Barang yang dinilai sama oleh
konsumen dalam masalah kualitas tetapi berbeda dalam harga dan biasanya
konsumen lebih mencari harga termurah dengan membandingkan harga antara toko
satu dengan yang lainnya.
·
Barang shopping heterogen
Barang yang dianggap konsumen
memiliki ciri tersendiri, beranggapan terhadap barang bahwa kualitas dan
aksesorisnya lebih penting dari pada harga
3.
Barang spesial
Memiliki ciri khas dibandingkan barang lainnya. Barang
seperti ini tergolong barang mewah dengan merek dan model spesifik
c.
Klasifikasi barang indusri
Barang yang diguanakan dalam kegiatan proses produksi baik
sebagai bahan baku, barang baku, barang model maupun bahan pelengkap dan pemeliharaanya
Menurut Hilip Kotler, barang industri dapat diklasifikasikan
menjadi 3 kelompok :
§
Bahan baku dan suku cadang
§
Barang modal
§ Barang pelengkap dan
pemeliharaan
V.
Atribut produk
Unsur-unsur yang melekat dan
menambah nilai dan fadah dari suatu produk. Komponen tersebut :
1. Merek dagang, istilah, tanda
simbol/desain/kombinasi dari semua ini dimaksud untuk mengidentifikasikan
produk/jasa dari seorang penjual dan untuk membedakannya dari produk/jasa
pesaing(nama merek, tanda merek, merek dagang, hak cipta)
Dengan brand/cap/merek perusahaan
dapat mengharapkan agar konsumen mempunyai kesan positif terhadap barang/jasa
yang dihasilkan.
Syarat untuk memilih cap/merek
2. Menimbulkan kesan positif
3. Tepat untuk promosi
4. Memilih ciri khas tersendiri
5. Bisa didaftarkan dan
dilindungi hak paten
Pentingnya merek/cap untuk
mempermudah konsumen mengidentifikasikan produk/jasa yang memenuhi kebutuhan.
Pentingnya merek/cap dapat diiklankan dan dikenal konsumen jika sedang
diperagakan dietalase toko. Bagi para penjual merek/cap dapat menambah prestise
untuk dibedakan dari komoditi biasa lainnya.
Kebijakan dan strategi dalam
menentukan merek/cap dari setiap produk yang dihasilkan :
·
Memilih merek/cap sendiri
·
Menjual produk dengan memakai merek/cap para pialangnya
a. Mamakai merek/cap sendiri
Biasnya tergolong perusahaan
besar, kuat posisi keuangannya dan teratur manajemennya, memiliki jajaran/baris
produk yang luas, sistem distribusi yang mapan dan memiliki barisan pasar yang
besar.
b. Menjual produk dengan memakai
merek/cap para pialang
merek/cap para pialan
merupakan salah satu strategi yang paling banyak dipakai oleh produsen. Kerugian
yang mungkin diderita oleh produsen jika mereka memakai strategi ini yaitu kebebasan produsen agak dikendalikan oleh
para pialang dan masalah ini akan semakin membesar jika jumlah produk dengan
merek pialang makin meningkat.
2.
Kemasan
Seluruh kegiatan merancang dan memproduksi bungkus/kemasan
suatu produk. Beberapa alasan mengapa kemasan diperlukan :
·
Kemasan memenuhi sasaran keamanan dan kemanfaatan
·
Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran perusahaan
Pentingnya Kemasan Dalam Kemasan
Peran kemasan dalam kegiatan
dalam pemasaran semakin meningkat dan mulai diakui sebagai salah satu kekuatan
utama dalam persaingan pasar .
Kemasan diambil alih tugas
penjualan pada saat transaksi terjadi .
Strategi Pemasaran
Beberapa strategi kemasan
yang menjadi pertimbangan perusahaan, yaitu :
a.
Mengubah kemasan
Mennghadapi manajemen untuk mengubah dengan alasan :
1.
Menangkal menurunnya omzet penjualan
2.
Memperluas pasar dengan menarik kelompok baru pada konsumen
3.
Memanfaatkan bahan kemasan baru
4.
Membantu program promosi menjadi daya tarik utama dalam iklan
b.
Kemasan lini produk
Perusahaan harus memutuskan apakah mengembangkan kemasan yang
sama untuk beberapa produk atau berbeda untuk masing-masing produk .
Contoh : pembungkus rokok gudang garam
3.
Label
Suatu bagian dari sebuah produk yang membaw informasi verbal
tentang produk/tentang penjualan. Pada dasarnya lebel merupakan bagian dari
sebuah kemasan (pembungkus) atau etiket lepas yang ditempelkan pada produk .
Label dapat didefinisikan atas beberapa bagian :
1.
Label merk (Brand Label)
Diletakan pada produk/kemasan
2.
Label tingkat kualitas (Grade Label)
Tanda yang mengidentifikasikan kualitas produk dalam bentuk
huruf/tanda lain
3.
Label Discriptif (Discriprif Label)
Informasi objektif tentang penggunaan, konstruksi,
pemeliharaan, penampilan, dan ciri lain dari produk