Senin, 25 November 2013

Aku adalah aku di mana pun tempatku berada.
Berusaha menjadi diri sendiri di tengah-tengah omong kosong para pembual.
Hidup terasing di tengah kecintaan para ekstrimis pada dunia.
Yang melupakan rasa di dalam lubuk hati dan naluri untuk selalu berkata jujur.
Terbalut rapat hedonisme yang telah menjadi santapan sehari-hari dan kebohongan-kebohongan yang meluncuri bibir dari waktu ke waktu.


Manusia hidup dalam kebohongan, demi menutupi hawa nafsu brutal untuk menghancurkan. Menghancurkan segala, mulai dari kehormatan diri hingga segala kekayaan hati. Sampai-sampai tak ada yang tersisa kecuali setetes embun di tengah lautan tinta. Hati telah menjadi batu karang yang menutupi dirinya dengan lumut. Seolah-olah berani menerjang ombak besar nan perkasa. Padahal dirinya hanyalah seonggok bebatuan tanpa arti yang ditinggal pemiliknya.

Pemilik yang akan selalu kekal abadi. Pemilik yang menciptakan segalanya dari sesuatu yang hampa. Yang selalu berdiam di tempatNya tanpa membutuhkan suatu apapun. Yang mataNya tajam menembus benteng kehormatan palsu yang dibangun para pengecut. Yang telingaNya sanggup mendengar bisikan-bisikan najis para pendusta. Yang tanganNya menggenggam segenap hati makhluk tanpa terkecuali dengan tenang. Namun mengapa, si buta tuli nan pincang berani menantang si Perkasa tak terkalahkan. Saksikanlah bahwa ini hanyalah kerusakan yang nyata.

Tak ingin suatu apa kecuali tergeraknya daun pintu hati dari tempatnya. Menghembuskan nafas-nafas keagungan kepada kuali besar yang penuh dengan dosa. Meneteskan buih-buih kesyahduan dalam harum nafas pemimpin jiwa. Menggerakkan ruh-ruh suci kita ke tempat yang semestinya. Kosongkan hati dari segala perangkap penuh marabahaya, tetapkan tujuan hidup dengan pikiran yang jernih, gariskan jalan lurus menuju tempat yang didambakan, ikatkan hati pada tiang-tiang pancang perjalanan, jangan pernah bergeming walau ribuan topan datang menerjang, tetap tenang walau berbagai duri menusuk dari kiri dan kanan, hingga sampainya kita ke tempat yang tak ada lagi kenikmatan. Berganti dengan sesuatu yang tak akan mengingatkan kita pada dunia, yang telah merenggut hati, kehormatan, dan jiwa besar, para keledai dungu nan terbungkus hawa nafsu.








Minggu, 24 November 2013

Menghitung rasio menjalankan usaha

Menghitung rasio menjalankan usaha


        I.            Anlisis asas keuangan
Faktor yang menyebabkan kegagalan sebuah usaha baru, yaitu :
§  Wirausahawan tidak memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang pasar yang akan dimasuki
§  Wirausahawan tidak memiliki pengetahuan yag komprehensif tentang syarat teknis usaha yang dijalankan
§  Wirausahawan tidak memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang aspek finansial
§  Tidak adanya keunikan dari produk yang ditawarkan oleh wirausahawan
§  Kurangnya pemahaman wirausahawan tentang aspek-aspek hukum yang terkait dengan usaha yang dijalankan
Wirausahan perlu melakukan evaluasi peluang peluang usaha, evaluasi peluang usaha sering disebut dengan studi kelayakan. 4 tahapan dalam melakukan studi kelayakan usaha, yaitu :
§  Pembentukan tim kerja
§  Penelusuran data dan informasi
§  Analisis data dinformasi
§  Pembuatan laporan

2. Aspek kajian dalam evaluasi peluang usaha
1.      Aspek teknis
Persyaratan yang dibutuhkan untuk memproduksi produk :
§  Kebutuhan lahan dan peralatan serta mesin produksi
§  Bahan yang diperlukan, baik jumlah maupun kualitas serta pengadaan dan cara pembayaran
§  Proses produksi
§  Lakukan proses priJumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi
§  tata  letak mesin dan alat agar proses produksi dapat berjalan efektif dan efesien
2.      aspek pasar
hal yang harus dianalisis dlam aspek pasar :
a.      analisis kondisi aspek pasar
§  perkembangan permintaan dan penawaran produk
§  perkembangan harga pada periode yang lalu
§  karakteristik konsumen yang dituju (demografis; usia,tempat tinggal,dll) dan gaya hidup
§   kebijakan pemerintah terkait dengan bidang usaha
b.      Estimasi kondisi pemasaran dimasa yang akan datang
Tentang perubahan tingkat permintaan dan penawaran, perubahan selera konsumen, perubahan kebijakan
c.       Estimasi potensi pasar
Menghitung potensi penerimaan berdasarkan jumlah pembelajaan yang dilakuan ole konsumen
 
3.      Aspek finansial
a.      Analisis kebutuhan modal
§  Analisis kebutuhan modal untuk aset tetap
§  Analisis kebutuhan modal untuk kegiatan pra operasional
§  Analisis kebutuhan modal kerja
§  Uang kas yang harus disediakan untuk pembayaran upah karyawan
b.      Analisis kebutuhan biaya usaha
Meliputi biaya prouksi,biaya ovrhead administrasi,biaya pemasaran,penyusutan dan bunga. Mempermudah analisis umumnya biaya usaha yang dikelompokan menjadi biaya tetap (biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah output yang diproduksi)dan biaya variabel (biaya yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah output yang diproduksi)
c.       Analisis rugi laba usaha
Menggambarkan penerimaan,pengeluaran (biaya), dan                                          laba/rugi perusahaan dalam periode tertentu.
4.      Aspek organisasional
Persyaratan tentang kualifikasi dan jumlah SDM yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha.
5.      Aspek persaingan
Jumlsh pesaing,kekuatan dan kelemahan dati pesaing yang ada dipasar.

      II.            Perkiraan biaya opersi
Biaya oprasi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk modal kerja dan pengelolaan toko untuk setiap bulannya. Biaya yang diperhitungkan meliputi :
1.      Modal kerja
2.      Biaya pengelolaan toko/bulan                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   
Analisis kelayakan usaha
Untuk mengukur dan menilai keelihat kelayakan dapat dilakukan dengan melihat kekuatan pasar dan aspek keuangan.
Menganalisis perhitungkan arus kas, perhitungan ini sangat penting karena perputaran uang mampu membiayai kegiatan operasional toko, mampu mengembalikan pinjaman yang dipergunakan untuk investasi usaha.

    III.            Produk
Proses produksi untuk meningkatkan nilai dan faedah sehingga lebih berguna bagi kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Produksi menurutDrs. Arifin Chainago “segala kegiatan yang mempertinggi faedah barang, secara langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan manusia”.
Kegiatan yang dapat mempertinggi nial barang :
§  Pemberian bungkus
§  Pemberian merek
§  Distribusi
§  Penyimpanan
§  Penggunaan tenaga kerja

Produk tidak hanya berbentuk fisik saja tetapi terdiri dari atribut-atribut (komponen) yang menjadi satu kesatuaan pelayanan goodwill dan tenaga kerja. Secara konseptual produk meliputi :
§  Barang
§  Kemasan (pembungkus)
§  Merek
§  Pelayanan
§  Harga
§  Jaminan

    IV.            Klasifikasi produk
Produk dapat di klasifikasi menjadi 3 kelompok  :
a.      Berdasarkan bentuknya
§  Barang
Berwujud secara fisik : dilihat dan diraba dengan baik bergerak maupun tidak bergerak. Barang dibagi 2kelompok yaitu; barang yang tahan lama (durable goods), barng yang tidak tahan lama (non durable goods)
§  Jasa
Pelayanan/aktifitas, manfaat yang ditawarkan untuk dijual (biro jasa, konsultan, salon, pendidikan dll)

b.      Berdasarkan klasifikasinya
§  Barang konsumsi
Barang yang diperlukan oleh konsumen akhir baik secara perorangan maupun rumah tangga. Terdiri dari :
Barang conviniencBarang yang diperlukan oleh konsumen akhir baik secara perorangan maupun rumah tangga. Terdiri dari :
1.      Barang convinience
Barang kebutuhan sehari-hari yang frekuensi pembeliannya tinggi dan barang bersifat umum (sabun, pasta gigi, bumbu masak dll)
Barang convinience menurut Fandy Tjiptono dibagi menjadi 3 :
·         Stoples, barang yang dibeli secara rutin (sabun cuci)
·         Impulse goods, barang yang dibeli tanpa perencanaan/usaha untuk mencarinya (coklat, permen, surat kabar, tabloit dl)
·         Emergency goods, barang yang dibeli saat kebutuhan mendesak (jas hujan, topi, obat-obatan dll)
·          
2.      Barang shopping
Barang kebutuhan sehari-hari dan untuk memilikinya perlu pertimbangan dan seleksi berdasarkan kriteria teetentu (harga, model, warna, ukuran, kualitas) contoh ; alat dapur, pakaian, lemari es, dll.
 
Barang shopping dibagi 2 :
·         Barang shopping homogen
Barang yang dinilai sama oleh konsumen dalam masalah kualitas tetapi berbeda dalam harga dan biasanya konsumen lebih mencari harga termurah dengan membandingkan harga antara toko satu dengan yang lainnya.
·         Barang shopping heterogen
Barang yang dianggap konsumen memiliki ciri tersendiri, beranggapan terhadap barang bahwa kualitas dan aksesorisnya lebih penting dari pada harga
3.      Barang spesial
Memiliki ciri khas dibandingkan barang lainnya. Barang seperti ini tergolong barang mewah dengan merek dan model spesifik
c.       Klasifikasi barang indusri
Barang yang diguanakan dalam kegiatan proses produksi baik sebagai bahan baku, barang baku, barang model maupun bahan pelengkap dan pemeliharaanya
Menurut Hilip Kotler, barang industri dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
§  Bahan baku dan suku cadang
§  Barang modal
§  Barang pelengkap dan pemeliharaan

      V.            Atribut produk
Unsur-unsur yang melekat dan menambah nilai dan fadah dari suatu produk. Komponen tersebut :
1.      Merek dagang, istilah, tanda simbol/desain/kombinasi dari semua ini dimaksud untuk mengidentifikasikan produk/jasa dari seorang penjual dan untuk membedakannya dari produk/jasa pesaing(nama merek, tanda merek, merek dagang, hak cipta)
Dengan brand/cap/merek perusahaan dapat mengharapkan agar konsumen mempunyai kesan positif terhadap barang/jasa yang dihasilkan.
Syarat untuk memilih cap/merek
2.      Menimbulkan kesan positif
3.      Tepat untuk promosi
4.      Memilih ciri khas tersendiri
5.      Bisa didaftarkan dan dilindungi hak paten
Pentingnya merek/cap untuk mempermudah konsumen mengidentifikasikan produk/jasa yang memenuhi kebutuhan. Pentingnya merek/cap dapat diiklankan dan dikenal konsumen jika sedang diperagakan dietalase toko. Bagi para penjual merek/cap dapat menambah prestise untuk dibedakan dari komoditi biasa lainnya.



Kebijakan dan strategi dalam menentukan merek/cap dari setiap produk yang dihasilkan :
·         Memilih merek/cap sendiri
·         Menjual produk dengan memakai merek/cap para pialangnya

a.      Mamakai merek/cap sendiri
Biasnya tergolong perusahaan besar, kuat posisi keuangannya dan teratur manajemennya, memiliki jajaran/baris produk yang luas, sistem distribusi yang mapan dan memiliki barisan pasar yang besar.
b.      Menjual produk dengan memakai merek/cap para pialang
merek/cap para pialan merupakan salah satu strategi yang paling banyak dipakai oleh produsen. Kerugian yang mungkin diderita oleh produsen jika mereka memakai strategi ini yaitu kebebasan produsen agak dikendalikan oleh para pialang dan masalah ini akan semakin membesar jika jumlah produk dengan merek pialang makin meningkat.
2.      Kemasan
Seluruh kegiatan merancang dan memproduksi bungkus/kemasan suatu produk. Beberapa alasan mengapa kemasan diperlukan :
·         Kemasan memenuhi sasaran keamanan dan kemanfaatan
·         Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran perusahaan

Pentingnya Kemasan Dalam Kemasan
Peran kemasan dalam kegiatan dalam pemasaran semakin meningkat dan mulai diakui sebagai salah satu kekuatan utama dalam persaingan pasar .
Kemasan diambil alih tugas penjualan pada saat transaksi terjadi .

Strategi Pemasaran
Beberapa strategi kemasan yang menjadi pertimbangan perusahaan, yaitu :
a.      Mengubah kemasan
Mennghadapi manajemen untuk mengubah dengan alasan :
1.      Menangkal menurunnya omzet penjualan
2.      Memperluas pasar dengan menarik kelompok baru pada konsumen
3.      Memanfaatkan bahan kemasan baru
4.      Membantu program promosi menjadi daya tarik utama dalam iklan

b.      Kemasan lini produk
Perusahaan harus memutuskan apakah mengembangkan kemasan yang sama untuk beberapa produk atau berbeda untuk masing-masing produk .
Contoh : pembungkus rokok gudang garam

3.      Label
Suatu bagian dari sebuah produk yang membaw informasi verbal tentang produk/tentang penjualan. Pada dasarnya lebel merupakan bagian dari sebuah kemasan (pembungkus) atau etiket lepas yang ditempelkan pada produk .

Label dapat didefinisikan atas beberapa bagian :
1.      Label merk (Brand Label)
Diletakan pada produk/kemasan
2.      Label tingkat kualitas (Grade Label)
Tanda yang mengidentifikasikan kualitas produk dalam bentuk huruf/tanda lain
3.      Label Discriptif (Discriprif Label)
Informasi objektif tentang penggunaan, konstruksi, pemeliharaan, penampilan, dan ciri lain dari produk